Sebenarnya tidak ada yang terlalu spesial dan begitu menarik perhatian saya mengenai dimana LeBron akan melanjutkan karir bola basketnya. Tidak sampai kepergiannya dari Cleveland Cavaliers ternyata memicu reaksi yang begitu emosional dari pemilik franchise Cavs, Dan Gilbert.
Gilbert memposting sebuah surat terbuka yang ditujukan untuk semua fans Cavs dan masyarakat Cleveland yang menuduh tindakan LeBron sebagai tindakan yang narsis dan pengecut yang dilakuan oleh seorang pengkhianat layaknya Judas.
Tidak berhenti di situ Gilbert lagi-lagi menuduh LeBron sudah "mengkhianati" Cavs dari kedua playoffs musim lalu pada saat mereka sedang berjuang untuk lolos dari hadangan Boston Celtics.
"Tidak hanya di gim 5. Ia sudah menyerah di gim 2, 4 dan 6. Lihat saja video pertandingannya," ungkap Gilberts meradang.
Hebatnya lagi Dan Gilbert sampai bersumpah bahwa ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mempersembahakan gelar juara bagi fans Cavs sebelum LeBron bisa memenangkannya bersama Heat!
Dari sisi seorang netral drama ini menjadi sangat absurd. Di satu sisi saya bersimpati terhadap Dan Gilberts yang sepertinya sudah berupaya memberikan segalanya untuk LeBron. Tapi disatu sisi saya yakin LeBron hanya menjadi seorang atlit profesional. Ia suda memasuki masa free transfer yang membuat ia bebas menentukan masa depannya. Pada hal ini LeBron melihat masa depannya ada di Miami.
Sebuah proses natural yang pasti dialami oleh kebanyakan atlit profesional.
Banyak fans NBA yang membandingkan kasus LeBron dengan David Robinson yang sabar menetap di Spurs sampai akhirnya ia memenangkan cincin juara. Tapi ingat itu pilihan yang diambil oleh Robinson. Pada hal ini LeBron memilih untuk pindah. Namanya juga pilihan boleh dong beda.
Pada intinya saya tidak sabar untuk menantikan gim tandang Miami ke Cleveland. Good Luck The King!
Sent from The Theatre of Dreams