09 Juli, 2010

LeBron James, Pengkhianat atau Jujur?

Misteri kemana 2 kali pemenang penghargaan MVP NBA LeBron James terkuat sudah. Tepatnya jam 9 pagi waktu Indonesia hari ini, melalu ESPN, ia mengumumkan kepada publik bahwa ia akan bergabung dengan Dwayne Wade dan Chris Bosh di Miami Heat.

Sebenarnya tidak ada yang terlalu spesial dan begitu menarik perhatian saya mengenai dimana LeBron akan melanjutkan karir bola basketnya. Tidak sampai kepergiannya dari Cleveland Cavaliers ternyata memicu reaksi yang begitu emosional dari pemilik franchise Cavs, Dan Gilbert.

Gilbert memposting sebuah surat terbuka yang ditujukan untuk semua fans Cavs dan masyarakat Cleveland yang menuduh tindakan LeBron sebagai tindakan yang narsis dan pengecut yang dilakuan oleh seorang pengkhianat layaknya Judas.

Tidak berhenti di situ Gilbert lagi-lagi menuduh LeBron sudah "mengkhianati" Cavs dari kedua playoffs musim lalu pada saat mereka sedang berjuang untuk lolos dari hadangan Boston Celtics.

"Tidak hanya di gim 5. Ia sudah menyerah di gim 2, 4 dan 6. Lihat saja video pertandingannya," ungkap Gilberts meradang.

Hebatnya lagi Dan Gilbert sampai bersumpah bahwa ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mempersembahakan gelar juara bagi fans Cavs sebelum LeBron bisa memenangkannya bersama Heat!

Dari sisi seorang netral drama ini menjadi sangat absurd. Di satu sisi saya bersimpati terhadap Dan Gilberts yang sepertinya sudah berupaya memberikan segalanya untuk LeBron. Tapi disatu sisi saya yakin LeBron hanya menjadi seorang atlit profesional. Ia suda memasuki masa free transfer yang membuat ia bebas menentukan masa depannya. Pada hal ini LeBron melihat masa depannya ada di Miami.
Sebuah proses natural yang pasti dialami oleh kebanyakan atlit profesional.

Banyak fans NBA yang membandingkan kasus LeBron dengan David Robinson yang sabar menetap di Spurs sampai akhirnya ia memenangkan cincin juara. Tapi ingat itu pilihan yang diambil oleh Robinson. Pada hal ini LeBron memilih untuk pindah. Namanya juga pilihan boleh dong beda.

Pada intinya saya tidak sabar untuk menantikan gim tandang Miami ke Cleveland. Good Luck The King!


Sent from The Theatre of Dreams

Kenapa Spanyol, Bukan Belanda

Pernyataan di judul ini mungkin akan membuat kebanyakan fans pasukan Oranye geram. Tapi saya bukannya pendukung Spanyol dan benci sama Belanda. Apa yang membuat saya berani bilang Spanyol mempunyai kemungkinan menjadi juara dunia 2010? Coba simak penjelasan saya dan terserah mau terima atau engga :)

1. Piala Dunia adalah sebuah turnamen. Dibutuhkan kemampuan tim untuk dapat menjaga ritme permainan dan fisik para pemain.

2 Selain menjaga peak performance, tim juga harus mampu untuk menjaga emosi supaya terhindar dari akumulasi kartu dan bisa bermain di setiap partai selama turnamen.

3. Saya melihat Spanyol lebih bisa menjaga peak performance mereka. Spanyol bermain efektif sepanjang turnamen. Grafik permainan mereka terus meningkat setelah kalah dari Swiss. Apabila dicermati lagi Spanyol bermain sangat efektif, tandanya kemenangan mereka selalu dengan selisih gol yang tipis.

4. Seluruh pemain Spanyol bisa menjaga emosi mereka dan fokus terhadap pertandingan. Tidak seperti Brazil via Mello yang terpancing oleh provokasi seorang Robben.

5. Terakhir, saya engga percaya sama prediksi Paul The Octopus :))

Terlepas dari pengamatan saya apapun hasil yang akan kita dapatkan di partai final Senin subuh nanti akan menghasilkan juara baru.

Mudah-mudahan pertandingan final nanti berjalan seru dan penuh drama.

Selamat bertanding!

Sent from The Theatre of Dreams

02 Juli, 2010

3 Singa Ompong!

Nama besar kesebelasan Tiga Singa dari tanah Anglo Saxon tidak terbukti dapat menggetarkan lawan-lawannya di Piala Dunia Afrika Selatan 2010. 2 kali hasil seri, sekali menang di babak penyisihan grup dan langsung disikat oleh tim Der Panzer 4-1 di babak 16 besar merupakan bukti kalau Tiga Macan ompong!

Ada banyak polemik yang mengkambing hitamkan mulai dari wasit, perseteruan Gerrard dan Terry, permainan bandar judi kelas dunia, kutukan Geof Hurst, sampai dengan Rooney yang terkena sindrome samson. Yang terkahir itu yang paling menggelikan. Konon kabarnya Rooney mandul karena mencukur habis bulu dadanya di Piala Dunia 2010 ini :)).

Apapun atau siapapun yang coba dikambing hitamkan oleh pers di daratan Inggris Raya akan kekalahan tim tiga singa tidak akan membuat mereka melanjutkan turnamen empat tahunan ini. Bahkan permintaan maaf babah Sepp Blatter pun tidak ada artinya secuil pun.

Kalau saya lihat lagi rekaman-rekaman permainan tim tiga singa di Piala Dunia 2010. Sepertinya saya menemukan jawabannya. Setidaknya jawaban buat saya dan masuk akal saya sendiri. Inggris seperti bermain keletihan. Mungkin ini akibat Premier League yang jadwalnya super padat dan menjadi liga paling berat di dunia.

Hampir semua pemain Inggris seperti lesu dan berat mengangkat kaki mereka. Tak nampak Rooney yang begitu militan mengejar bola dan sradak sruduk untuk fight mendapatkan bola.

Hal ini juga terjadi kepada tim Perancis yang juga sepertinya kena masalah yang sama. Di samping gonjang-ganjing internal yang terjadi di dalam tim mereka.

Aniwei, Inggris Singa Ompong sudah angkat koper dan nasib Don Fabio akan ditentukan dalam beberapa hari ke depan. Kita nikmati saja deh sisa pertandingan Piala Dunia ini.